Rumah Sejuk Tanpa AC, Ini 5 Tips Memperbaiki Sirkulasi Udara di Rumah
Namun, bukan hanya kehadiran ventilasi udara saja yang dapat mempengaruhi kelancaran sirkulasi udara, jalan masuk dan keluarnya udara di sekitar bangunan juga berefek terhadap pertukaran udara. Sekalipun sistem ventilasi silang telah diterapkan di kedua sisi bangunan, apabila ruang terbuka di luar rumah terlalu sempit, maka udara panas yang keluar akan tertahan di sekeliling rumah.
Pasalnya, ini menjadi masalah yang tak terhindarkan bagi kamu yang tinggal di permukiman padat perkotaan. Jarak antar rumah hanya beberapa meter saja, bahkan banyak rumah-rumah yang langsung dipisahkan hanya oleh sebidang dinding. Akibat keterbatasan ini, penambahan ventilasi guna memperlancar sirkulasi pun menjadi sulit dilakukan.
Lantas dalam kondisi seperti ini, apakah masih memungkinkan untuk kamu menghirup udara segar dari sirkulasi udara yang sehat? Inilah beberapa siasat yang bisa kamu lakukan untuk memperoleh kelancaran sirkulasi di dalam rumah.
1. Buka jendela dan pintu di malam hari
Kualitas udara yang masuk ke dalam rumah sangat bergantung dengan kualitas udara yang berasal dari luar ruangan. Semakin banyak udara bersih, maka semakin lancar sirkulasi di dalam ruangan. Sebaliknya, jika terlalu banyak udara kotor yang masuk, maka akan menghambat sirkulasi udara bersih. Kualitas udara di luar ruangan dapat ditingkatkan dengan menghadirkan taman di sekitar area rumah.
3. Batasi paparan sinar matahari
Paparan sinar matahari dapat mengganggu sirkulasi udara di ruangan. Suhu ruangan yang meningkat di dalam ruangan dapat mengubah udara dingin menjadi udara panas. Hal ini akan menjadi masalah bagi bangunan rumah yang menghadap ke arah utara atau barat karena lebih intens terkena panasnya matahari.
Siasatilah dengan memasang kanopi pada jendela dan ventilasi sehingga sebagian panas bisa dipantulkan kembali ke udara, sirkulasi di dalam ruangan pun tetap berlangsung sebagaimana mestinya. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan kaca yang dapat mengatur penyerapan sinar ultraviolet, saat terpapar matahari secara langsung, warna kaca berubah buram sehingga lebih sedikit menyerap panas.
4. Tata kembali furnitur di rumah
Furnitur dan perabot di ruangan juga bisa menjadi penyebab tersendatnya sirkulasi udara. Lemari seringkali ditempatkan begitu saja di depan jendela, menghalangi angin dan udara luar masuk. Lakukanlah penataan ulang di ruangan sehingga membuka jalan untuk sirkulasi udara.
Selain membuka jalan untuk sirkulasi udara, penataan ulang furnitur juga bisa memperbaiki kelancaran akses pengguna ruangan di rumah. Mobilitas di dalam maupun antar ruangan sangat bergantung dengan organisasi furnitur yang baik. Sirkulasi gerak jadi tidak terhambat, pengaturan ruang di dalam juga jadi tampil lebih luwes dan lebih indah dipandang.
5. Gunakan material antitoksin
Material-material yang mengandung senyawa kimia dapat memengaruhi kelancaran sirkulasi karena secara langsung memengaruhi kualitas udara di ruangan. Udara yang semula bersih kemudian terkontaminasi dan menghambat sirkulasi. Material pelapis seperti cat dan pelapis kayu dapat menurunkan kualitas udara di sekitar ruangan. Oleh karena itu, gunakanlah cat dan pelapis antitoksin dan perbanyak penggunaan material alami seperti kayu dan bambu.
Kelancaran sirkulasi di dalam rumah dapat memberikan keuntungan baik untuk kesehatan tubuh maupun kesehatan rumah. Ruangan dengan sirkulasi udara yang lancar mencegah kotoran, jamur, dan bakteri yang sering muncul menyebabkan kerusakan bangunan ataupun penyakit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar